THE LOVELY BONES

Paramount Studio Presents:

Film The Lovely Bones diadaptasi dari sebuah novel laris berjudul sama (dipublikasikan pada tahun 2002) karya Alice Sebold. Seorang novelis berkebangsaan Amerika. Novel ini secara mendadak melesat dan menjadi novel bestseller serta banyak menerima pujian kritis. Film garapan Peter Jackson ini bercerita mengenai seorang gadis belia usia 14 tahun bernama Susie Salmon (diperankan oleh Saoirse Ronan) yang dibunuh oleh tetangganya sendiri, George Harvey (diperankan oleh Stanley Tucci), seorang psikopat (orang gila tampa gangguan mental) berdarah dingin.

Susie dibunuh secara tragis di dalam sebuah ruangan kecil di bawah tanah yang sudah dipersiapkan dengan amat sangat baik oleh Harvey. Dia diperkosa dan kemudian dibunuh. Jasad nya di sembunyikan sedemikian baik, sehingga tidak ada satupun orang yang bisa menemukan dan melacak kejahatan Harvey. Setelah kematian Susie, keluarganya menjadi berantakan. Jack Salmon (diperankan oleh Mark Wahlberg), ayah Susie dihantui perasaan bersalah terus-menerus. Abigail (diperankan oleh Rachel Weisz), ibunya akhirnya pergi melarikan diri dan bekerja di sebuah perkebunan anggur karena sudah tidak tahan dengan tingkah laku Jack.

Setelah meninggal, jiwa Susie yang seharusnya terangkat ke surga malah berada di “dunia antara” karena dia masih belum bisa melupakan dendamnya pada Harvey. Dalam dunia ini Susie masih bisa melihat kehidupan dan berinteraksi secara tidak langsung dengan orang-orang di sekitar hidupnya.

Tagline film ini: The story of life and everything that came after..., menjelaskan bahwa setiap manusia setelah meninggal hanya akan berpindah alam saja dengan banyaknya teman-teman baru dan akan menghadapi kehidupan yang menurut film ini akan jauh lebih menyenangkan. Pada akhirnya, kesimpulan yang paling mudah di tarik adalah; film ini memberikan gambaran kepada kita bagaimana kita akan merasa sangat bahagia, bebas dari tekanan dan indahnya kehidupan setelah kita meninggalkan dunia ini.

Dengan efek visualisasi yang sangat baik, sutradara Peter Jackson meyakinkan kita para penonton film nya, bahwa alam baka atau ‘dunia antara’ tidak seseram apa yang kita pikirkan.

Namun, kalau tidak hati-hati, penonton juga bisa terjebak dan terlena serta terbuai dengan indah nya kehidupan di ‘dunia antara’ dan mungkin semua orang yang punya masalah malah akan memikirkan jalan singkat untuk menyelesaikan masalah nya (bunuh diri).

“Kritikus film Veteran, Roger Ebert dari harian Chicago Sun-Times berpendapat bahwa film ini bisa disalahpahami menyampaikan pesan seolah-olah pembunuh sadis, seperti Harvey, justru bisa menjadi pahlawan yang membebaskan gadis muda, seperti Susie, dari dunia fana dan memasukkannya ke taman firdaus.

Film ini tak lebih dari gambaran rasa penasaran manusia akan dunia yang pasti akan mereka tuju, yakni dunia di balik kematian. –dikutip dari Harian Kompas, Minggu 18 April 2010”

Apa pendapat kamu mengenai film ini? Lets sharing :)

Cheers!

JS & -R